7. Berita Stmik. MAHASISWA STMIK PRINGSEWU SAMBANGI SKH KEDAULATAN RAKYAT
MAHASISWA STMIK PRINGSEWU SAMBANGI SKH KEDAULATAN RAKYAT
Yogyakarta – Senin (11/9), mahasiswa STMIK
Pringsewu mengadakan kunjungan media ke harian Kedaulatan Rakyat. Kunjungan
kali ini bertujuan untuk mendapat pengetahuan dari redaksi Kedaulatan Rakyat
serta mengetahui proses penerbitan koran di tempat ini dengan jumlah peserta
250 orang meliputi mahasiswa dan dosen pendamping.
Kedatangan mahasiswa STMIK
Pringsewu disambut oleh Suci dilanjut Agus Suryana selaku perwakilan dosen
pendamping. Agenda hari itu dimulai dengan pemberian materi singkat oleh Suci
Kedaulatan Rakyat, mengenai sejarah Kedaulatan Rakyat dan proses penerbitan.
Kedaulatan Rakyat merupakan salah satu koran tertua di Indonesia. Harian ini
berdiri pada tanggal 27 September 1945, artinya Kedaulatan Rakyat sudah seusia
dengan negara ini. Pada masa itu, Kedaulatan Rakyat didirikan oleh H. Samawi
dan H. Madikin sebagai alat penyambung lidah. Kedaulatan Rakyat merupakan koran
lokal Yogyakarta, dan sampai saat ini tidak dijadikan koran nasional. Sebab isi
berita dalam koran ini adalah untuk mengangkat kearifan lokal Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Suci menyampaikan rasa senang mendapat kunjungan dari mahasiswa
STMIK Pringsewu Lampung, karena sering juga mendapat kunjungan sejenis dari
berbagai perguruan tinggi dan mengapresiasi mahasiswa untuk mengetahui media
pers berupa surat kabar lokal dengan perkembangan historical skh sejak jaman
orla sampai mantan menteri penerangan Harmoko orba sampai perkembangan terkini
skh yang masuk urutan 7 surat kabar nasinal yang asli lahir dari masyarakat
jogja.
Sementara Agus Suryana, M.T.I menyampaikan kunjungan mahasiswa
merupakan sharing knowladge sejarah surat kabar tertua berdiri th 45 dan
sharing proses manajemen surat serta sejarah perkembangan surat kabar tertua
serta kunjungan ke percetakannya serta musium surat kabar dari jaman Soekarno
dan Hatta serta kontribusi surat kabar lokal jawa yg menjadi corong suara
rakyat jogyakarta yang mengaspirasikan suara dan hati rakyat, mahasiswa
dituntut untuk peka terhadap isu-isu yang berkembang dimedia massa baik itu
media cetak, elektronik maupun online, karena jika tidak maka akan ketinggalan
banyak informasi dan tentunya untuk melatih softskill mahasiswa kami karena
dewasa ini mahasiswa tidak hanya diberikan teori saja tetapi teori tersebut
harus mampu diterapkan dan diaplikasikan oleh mereka sehingga harapannya nanti
ketika mahasiswa lulus mereka sudah tidak canggung untuk terjun dalam dunia
kerja.
Setelah diruang pertemuan selesai, untuk mengetahui
langkah-langkah percetakan, mahasiswa STMIK Pringsewu diajak memasuki ruang
penjilidan. Disana mahasiswa STMIK Pringsewu dipandu oleh Budi pembimbing SKH
Kedaulatan Rakyat, di ruang penjilidan mahasiswa STMIK Pringsewu ditunjukkan
bagaimana proses penjilidan. Proses penjilidan ada beberapa tahap diantaranya
melipat, mengatur, memotong, dan menjahit kertas. Resiko tangan operator
terpotong oleh mesin sangatlah kecil karena terdapat sensor. Sedangkan di ruang
percetakan Budi menunjukkan mesin Goss Magnum seharga 30 milyar. Mesin ini
mempunyai kemampuan daya cetak 60.000 ekslempar per jam. Mesin ini juga dapat
dioperasikan lewat komputer, ucapnya. (*na)
Komentar
Posting Komentar